Steak, makanan berbahan utama daging yang dipanggang atau digoreng, memiliki sejarah panjang yang berakar dari budaya kuliner berbagai peradaban kuno. Kata “steak” sendiri berasal dari bahasa Skandinavia kuno, yaitu “steik,” yang berarti “daging yang dipanggang di atas api.” Tradisi memasak daging dengan metode ini telah ada sejak manusia mulai menjinakkan api untuk kebutuhan memasak.
Pada zaman prasejarah, manusia memanggang daging di atas api terbuka untuk memberikan rasa yang lebih enak sekaligus membunuh bakteri. Tradisi ini kemudian berkembang, dan masyarakat mulai menggunakan alat-alat sederhana untuk meningkatkan kualitas rasa daging. Pada era Kekaisaran Romawi, teknik memanggang daging di atas bara api mulai lebih sistematis. Para bangsawan Romawi sering menyajikan daging panggang sebagai hidangan mewah dalam pesta besar.
Memasuki abad pertengahan, teknik memasak daging mulai berkembang seiring dengan kemajuan alat masak. Di Eropa, khususnya di Inggris, teknik memanggang daging menjadi tradisi yang populer, terutama di kalangan bangsawan. Hidangan ini sering disajikan dengan bumbu sederhana seperti garam dan lada, serta ditemani oleh sayuran dan roti. Di masa inilah steak mulai mendapatkan bentuk seperti yang kita kenal sekarang.
Pada abad ke-15 hingga ke-17, eksplorasi dan perdagangan dunia membawa pengaruh besar pada evolusi steak. Para pedagang Eropa memperkenalkan daging sapi ke Amerika Serikat, di mana peternakan sapi berkembang pesat. Negara bagian seperti Texas dan Kansas menjadi pusat https://www.brazilbarandgrill.com/ produksi daging sapi berkualitas. Di Amerika Serikat, steak menjadi simbol kemakmuran dan kenikmatan kuliner. Teknik memasak steak di atas panggangan besi (grill) mulai menjadi tradisi yang lekat dengan budaya barbeku Amerika.
Pada abad ke-19 dan ke-20, restoran khusus steak atau “steakhouse” mulai bermunculan, terutama di kota-kota besar seperti New York. Setiap steakhouse memiliki ciri khas tersendiri dalam memilih potongan daging, cara memasak, hingga saus pelengkap. Variasi steak seperti ribeye, sirloin, dan tenderloin menjadi populer, menyesuaikan dengan preferensi dan gaya masak setiap daerah.
Kini, steak telah menjadi hidangan global yang dapat ditemukan di hampir setiap negara. Banyak budaya menyesuaikan hidangan ini dengan cita rasa lokal, seperti steak wagyu Jepang yang terkenal karena kelembutannya atau steak sambal khas Indonesia yang memberikan sentuhan pedas. Dengan sejarah panjang yang melintasi peradaban, steak tidak hanya menjadi makanan lezat tetapi juga simbol persilangan budaya dan evolusi teknik memasak sepanjang zaman.