Berkontribusi pada Dunia Pendidikan melalui Sekolah
Mahasiswa dapat belajar di luar kelas melalui berbagai program yang disediakan oleh Kementerian Pendidikan Budaya, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Program-program ini termasuk Studi Independen, Magang Bersertifikat, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, dan Kampus Mengajar.
Salah satunya berkaitan dengan program yang memberi siswa kesempatan untuk melakukan kontribusi langsung ke dunia pendidikan. Untuk membantu meningkatkan pendidikan Indonesia, terutama dalam hal literasi dan numerasi, Kemdikbudristek memulai program Kampus Mengajar.
Karina Putri Agustina adalah salah satu mahasiswi Program Studi Psikologi Universitas Muria Kudus di Semester 4 dan akan bergabung dengan Angkatan 7 Program Kampus Mengajar pada tahun 2024.
Karina masih ingin berkontribusi secara langsung pada dunia pendidikan dan mendapatkan pengalaman sebagai mitra guru dalam program, meskipun dia berasal dari program non-pendidikan dan keguruan.
Karina lebih beradaptasi dengan metode pembelajaran sekolah karena latar belakangnya yang tidak berasal dari FKIP (Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan).
Karina cukup terkejut dengan pengalaman barunya di sekolah penugasannya. Latar belakang sekolahnya berada di bawah jembatan, dekat dengan sungai, dan di lingkungan sosial menengah ke bawah. dengan siswa yang sebagian besar sudah bekerja di jalanan
Banyak siswa meninggalkan sekolah dan bermalas-malasan hanya untuk berangkat. Dinamika kehidupan sekolah di mana guru mengerti tentang mengelola siswa Namun demikian, siswa cenderung berprestasi di bidang non-akademik daripada akademik.
Karina berkata, “Saya ingin berbagi ilmu dan pengalaman dengan adik-adik di sekolah yang mungkin belum mendapatkan akses pendidikan yang cukup.”
Program Kampus Mengajar ini memberi Karina banyak pelajaran. Menjadi rekan guru yang harus memahami karakteristik setiap siswa dan metode pembelajaran mereka. dapat secara langsung membantu meningkatkan literasi dan numerasi di sekolah Indonesia.
Karina telah membantu pengajar di kelas selama empat bulan program ini, memberikan bimbingan belajar, termasuk kemenagkabbekasi.com bimbingan baca dan tulis, dan meningkatkan motivasi siswa untuk belajar. Selain itu, dia berusaha menerapkan pendekatan pembelajaran yang interaktif dan menarik agar siswa lebih mudah memahami apa yang diajarkan.
Karina menambahkan, “Saya berharap kehadiran saya di sekolah ini bisa memberikan dampak positif bagi siswa-siswa, tidak hanya dalam hal akademis, tetapi juga dalam hal karakter dan semangat belajar mereka.”
Kebijakan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka, yang diusulkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, mencakup program kampus mengajar sendiri.
Mahasiswa memiliki kesempatan untuk melakukan pendidikan di luar kampus, memperluas pengetahuan mereka, dan meningkatkan kemampuan mereka melalui program ini.
Karina berdedikasi dan penuh semangat untuk memberikan yang terbaik bagi siswa-siswa di sekolah tempatnya mengajar. Dia berharap pengalamannya ini akan bermanfaat baginya dan dunia pendidikan Indonesia.